Pages

Thursday, July 28, 2016



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan            : SD Negeri Sunyaragi II - Cirebon
Kelas/ Semester     : 1 (satu)/ 2
Tema 8                      : Peristiwa Alam
Sub Tema                 : Bencana Alam
Pembelajaran          : Ke – 3 (tiga)
Alokasi waktu          : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A.     KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1  :  Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya
KI 1  :  Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 1  :  Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca, dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 1  :  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B.     KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.1       Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
4.1       Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
Indikator :
¡  Menyebutkan dampak angin puting beliung sesuai isi teks yang dibaca
¡  Menceritakan teks deskriptif tentang angin puting beliung
C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
1.     Dengan membaca teks, siswa dapat menyebutkan dampak angin puting beliung dengan tepat.
2.     Dengan mengamati video, siswa dapat mengetahui bentuk bencana alam banjir dan letak kejadian bencana alam dengan tepat.
3.     Dengan mengamati video, siswa dapat mengetahui bentuk bencana alam tanah longsor dan letak kejadian bencana alam dengan tepat.
4.     Dengan mengamati video, siswa dapat mengetahui bentuk bencana alam putting beliung dan letak kejadian bencana alam dengan tepat.

D.     MATERI PEMBELAJARAN
                   (terlampir)

E.      METODE PEMBELAJARAN
¡  Pendekatan     : Saintifik
¡  Metode              :  Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F.      KEGIATAN  PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1.        Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
2.        Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3.        Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentangPeristiwa Alam”.
4.        Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti
Langkah-langkah kegiatan bagian satu:
1.        Kegiatan diawali dengan guru mengingatkan siswa mengenai angin yang telah dipelajari pada subtema 1 (cuaca).
2.        Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang angin. Angin yang bergerak dibedakan menjadi tiga jenis tergantung kecepatannya. Ada angin sepoi dengan kecepatan pelan, angin dengan kecepatan sedang dan angin dengan kecepatan kencang yang disebut angin topan. (Mengamati)
3.        Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab tentang terjadinya peristiwa angin. (mengasosiasi)
4.        Siswa dan guru menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. (mengeksplorasi)
5.        Siswa menyaksikan penayangan video pembelajaran tentang berita bencana alam banjir dengan seksama (mengamati)
6.        Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab seputar peristiwa dalam video pembelajaran yang telah ditayangkan di kelas. (mengeksplorasi)
7.        Siswa duduk perkelompok. Kemudian siswa dan guru menyaksikan video pembelajaran tentang berita bencana alam tanah longsor dengan seksama. (mengamati)
8.        Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab tentang video pembelajaran yang telah ditayangkan dan siswa menjelaskan apa yang telah siswa lihat dalam video tersebut dengan cara menjelaskannya di depan kelas. (mengkomunikasikan)
9.        Siswa dan guru menyaksikan video pembelajaran tentang kejadian bencana gunung meletus. (mengamati)
10.     Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab seputar video pembelajaran tentang macam-macam bencana alam. (mengasosiasi)
11.     Siswa membuka buku siswa halaman 104. Menjelaskan macam-macam angin. (mengeksplorasi)
12.     Siswa dan guru membaca nyaring teks bacaan dalam buku siswa secara bersam-sama. (mengkomunikasikan)
13.     Siswa membaca nyaring secara bersama sesuai kelompok secara bergiliran. (mengeksplorasi)
14.     Seorang siswa maju ke depan kelas untuk membacakan teks bacaan. (mengkomunikasikan)
15.     Siswa menyaksikan video pembelajaran tentang dampak angin puting beliung (mengamati)
16.     Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab tentang dampak angin puting beliung terhadap kehidupan dan menuliskannya di papan tulis. (mengasosiasikan)
30 Menit x  35 JP
Penutup
1.        Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
2.       Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
3.       Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
4.       Melakukan penilaian hasil belajar
5.       Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit



G.     SUMBER DAN  MEDIA PEMBELAJARAN
1.     Buku Pedoman Guru Tema : Peristiwa Alam Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
2.      Buku Siswa Tema : Peristiwa Alam Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
3.     Kertas dan meja siswa
4.     Infokus

H.     PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Penilaian Sikap
No
Nama Siswa
Perubahan Tingkah Laku
Percaya Diri
Disiplin
Kerjasama
BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
1
Ekal












2
Aisy












3
Zidan












4
………













Keterangan:
BT       : Belum Terlihat
MT       :  Mulai Terlihat
MB      :  Mulai Berkembang
SM      :  Sudah Membudaya
Berilah tanda centang (P) pada kolom yang sesuai

2. Penilaian pengetahuan:
Instrumen penilaian: tes tertulis (buku siswa)

3. Penilaian keterampilan:
5.    Observasi kegiatan mengamati vidoe pembelajaran
Lembar Pengamatan Kegiatan Mengamati Video Pembelajaran Angin Putting Beliung, Tanah Longsor, dan Banjir
No.
Kriteria
Terlihat ()
Belum Terlihat ()
1
Kemampuan menjelaskan kejadian angin puting beliung yang ditayangkan dalam video
....
....
2
Mengamati video dengan seksama
....
....



Mengetahui
Kepala Sekolah,



( DR. H. NURUL QOMAR, MM.)
NIP ..................................

Cirebon,  28  Juni 2016
Guru Kelas 1



(ANNAIS PURWITASARI)
NIP 130641205













LAMPIRAN
Materi Pembelajaran
 
1.      Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Bencana banjir diawali dengan curah hujan yang sangat tinggi. Curah hujan dikatakan tinggi jika hujan turun secara terus-menerus dan besarnya lebih dari 50 mm per hari. Air hujan dapat mengakibatkan banjir jika tidak mendapat cukup tempat untuk mengalir. Seringkali sungai tidak mampu menampung air hujan sehingga air meluap menjadi banjir. Sepanjang bulan Januari 2008 terjadi banjir di berbagai daerah. Banjir melanda kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Solo, Aceh, dan Lampung.

Selain pengaruh tingginya curah hujan, banjir dapat terjadi akibat kegiatan manusia, seperti penggundulan hutan dan kebiasaaan membuang sampah sembarangan. Pepohonan akan menahan air hujan sehingga sebagian besar dapat terserap ke dalam tanah. Penggundulan hutan menyebabkan sebagian besar air hujan mengalir di permukaan tanah, apalagi di daerah perkotaan di mana sebagian besar permukaan tanah tertutup bangunan. Air hujan tidak dapat terserap ke dalam tanah dan menyebabkan banjir. Kondisi ini akan semakin parah jka masyarakat suka membuang sampah sembarangan, karena sampah akan menyumbat saluran air.
 
Bencana banjir dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Beberapa dampak bencana banjir adalah:
1.       Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem selokan bawah tanah, dan jalan raya.
2.      Berkurangnya persediaan air bersih.
3.      Sumber air bersih terkontaminasi air banjir, sehigga tidak dapat dimanfaatkan lagi
4.      Munculnya wabah penyakit 
5.      Karena kondisi tidak higienis, setelah terjadi banjir biasanya timbul wabah penyakit diare, penyakit kulit, dsb.
6.      Hasil pertanian dan persediaan makanan berkurang
7.      Kelangkaan hasil pertanian disebabkan oleh kegagalan panen. Tanaman dapat hanyut atau membusuk akibat terus menerus terendam air.
8.     Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.

2.     Tanah Longsor
 
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Tanah longsor biasanya disebabkan oleh hujan yang deras. Hal ini karena tanah tidak sanggup menahan terjangan air hujan akibat adanya penggundulan hutan. Tanah longsor dapat meruntuhkan semua benda di atasnya. Selain itu, tanah longsor dapat menimbun rumah-rumah penduduk yang ada di bawahnya. Sepanjang bulan Januari 2008 terjadi tanah longsor di beberapa daerah. Bencana ini di antaranya terjadi di Brebes dan Tawangmangu yang memakan banyak korban harta dan jiwa.

Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Hal ini biasanya terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api. Longsor dapat terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika longsor berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur deras pada lereng. Jumlah tanah yang besar dari luncuran tanah dan lumpur inilah yang merusak rumah-rumah, menghancurkan bangunan yang kokoh dalam hitungan detik. Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala alam tanah longsor. Seperti penebangan pepohonan secara liar di daerah lereng, penambangan bebatuan dan tanah yang mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng, pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.

3.     Angin Puting Beliung
 
Angin puting beliung merupakan angin yang sangat kencang dan bergerak memutar. Puting beliung biasanya terjadi pada saat hujan deras yang disertai angin kencang. Kecepatan angin puting beliung bisa mencapai 175 km/jam. Angin puting beliung dapat menerbangkan segala macam benda yang dilaluinya. Akhir-akhir ini angin puting beliung sering terjadi di negara kita. Beberapa daerah yang mengalami angin puting beliung yaitu Magelang, Lampung, Garut, Nusa Tenggara Timur, dan Banjarmasin. Awal tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006 terjadi topan Isobel yang semula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara kemudian bergerak ke Australia
Penyebab terjadinya angin pting beliung adalah karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan angin topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon.

0 comments:

Post a Comment